ANALISIS CERPEN PENULIS TUA KARYA HARYO PAMUNGKAS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN STRUKTURAL DAN PENDEKATAN SEMIOTIK
Putri Buana Dewi
Mahasiswa Program Studi PBI,Universitas Nahdlatul Ulama Blitar
E-mail:putribuana862@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kepaduan antarunsur instrinsik cerpen”Penulis Tua” karya Haryo pamungkas menggunakan metode analisis struktural dan semiotik yang terkandung dalam cerpen tersebut.Cerpen “Penulis Tua” diteliti melalui langkah pengumpulan data antarunsur intrinsik cerpen dan mendeskripsikannya.Setelah melalui proses penelitian analisis struktural dan semiotik.Cerpen ini juga memiliki tanda atau semoiotik yang khas.Semiotik dalam cerpen merupakan nilai tambah bagi pembaca untuk merasa penasaran sehingga tanda itu merupakan keunikan.Tanda tersebut tentu saja memiiki makna yang kuat untuk mendukung cerita tersebut.
Kata kunci: cerpen,analisis struktural dan semiotik
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Kajian sastra adalah sebuah kegiatan mempelajari unsur-unsur dan hubungan antar unsur dalam sebuah karya sastra yang bertolak dari pendekatan, teori, dan cara kerja tertentu (Aminudin 1995:39). Maka itu, secara sederhana dapat dikatakan bahwa kegiatan mengkaji karya sastra adalah sebuah kegiatan yang akan melibatkan teori dan cara kerja tertentu disertai dengan menggunakan sebuah pendekatan tertentu.
Mengapresiasi sastra khususnya cerpen banyak sekali macamnya, salah satunya adalah dengan cara menganalisis unsur pembangunnya, baik unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsik. Untuk melakukan pengkajian terhadap unsur – unsur pembentuk karya sastra, khususnya fiksi, pada umumnya kegiatan itu disertai oleh kegiatan analisis.
Dalam cerpen “Penulis Tua” adalah sebuah bentuk ekspresi tidak langsung daricerpen tersebut.Dalam karya sastra, bahasa merupakan medium yang tidak hanya sebatas bahasa sebagai Langue (bahasa dalam system linguistic) namun juga menjadi mempunyai “makna” dalam sastra yang dapat merefleksikan banyak hal dan multi tafsir.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah “
3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan analisis pada isi cerpen Penulis Tua karya Haryo Pamungkas dengan menggunakan pendekatan struktural dan pendekatan semiotik.
4. Batasan Operasional.
1. Pendekatan struktural merupakan pendekatan intrinsik, yakni membicarakan karya tersebut pada unsur-unsur yang membangun karya sastra dari dalam
2. Pendekatan Semiotik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan sistem tanda dan lambang dalam kehidupan manusia.
METODE
Peneliti menganalisis cerpen “Penulis Tua” menggunakan kajian struktural,pendekatan struktural merupakan pendekatan intrinsik, yakni membicarakan karya tersebut pada unsur-unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Pendekatan tersebut meneliti karya sastra sebagai karya yang otonom dan terlepas dari latar belakang sosial, sejarah, biografi pengarang dan segala hal yang ada di luar karya sastra (Satoto, 1993: 32). Pendekatan struktural mencoba menguraikan keterkaitan dan fungsi masing-masing unsur karya sastra sebagai kesatuan struktural yang bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh (Teeuw, 1984: 135). Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa pendekatan struktural adalah suatu pendekatan dalam ilmu sastra yang cara kerjanya menganalisis unsur-unsur struktur yang membangun karya sastra dari dalam, serta mencari relevansi atau keterkaiatan unsur-unsur tersebut dalam rangka mencapai kebulatan makna.
Selain menganalisis menggunakan kajian struktural,peneliti juga akan meneliti dan mendeskripsikan melalui kajian semiotik,semiotika (juga disebut studi semiotik dan dalam tradisi Saussurean disebut semiologi) adalah studi tentang makna keputusan. Ini termasuk studi tentang tanda-tanda dan proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan, kemiripan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi. Semiotika berkaitan erat dengan bidang linguistik, yang untuk sebagian, mempelajari struktur dan makna bahasa yang lebih spesifik.
Metode penelitian yangb digunakan:
1. Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, karena tujuan penelitian untuk mendeskripsikan analisis pada cerpen “Penulis Tua” karya Haryo Pamungkas dengan menggunakan pendekatan struktural dan pendekatan semiotik.
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan. Dikatakan penelitian kepustakaan karena data penelitian ini diperoleh dari bahan bacaan yang relevan berupa cerita pendek.
3. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini adalah cerpen “Penulis Tua” karya Haryo Pamungkas . Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah Kompas-Republika-Jawa Pos-Suara Merdeka-Koran Tempo-Media Indonesia .BANJARMASIN POST, CERPEN, HARYO PAMUNGKAS
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa teknik baca dan catat, yaitu data diperoleh dari hasil membaca dan mencatat informan yang sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini.
5. Teknik Analisis Data
Pendekatan yang digunakan adalah analisis isi. Dasar pelaksanaan metode analisis isi adalah penafsiran. Dasar penafsiran dalam metode analisis isi memberikan perhatian pada isi pesan. Penelitian menekankan bagaimana memaknakan isi komunikasi, memaknakan isi interaksi simbolik yang terjadi dalam peristiwa komunikasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil penelitian analisis struktural pada cerpen Penulis Tua menunjukkan bahwa cerpn tersebut memiliki hubungan antarunsur intrinsiknya.Tema,latar,alur,plot,sudut pandang dan tokoh saling mendukung satu sama lain.Dengan kata lain hasil penelitian berhasil memadukan unsur intrinsik cerpen tersebut dengan baik,sehingga secara bersama membentuk satu kesatuan yang butuh.
Selain analisis struktural,pada cerpen Penulis Tua juga menganalisis semiotik.Pada cerpen tersebut memiiki makna yang kuat untuk mendukung cerita.Adanya beberapa tanda dalam cerpen tersebut menambah keunikan dan membuat pembaca tertarik akn isi cerpen tersebut. .
Pembahasan
Secara struktural,cerpen Penulis Tua karya Haryo Pamungkas memeiliki unsur instrinsik yang lengkap.Di bawah ini adalah kajian secara lengkap mengenai cerpen tersebut.
1.Tema
Tema adalah suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal. Salah satunya dalam membuat karya tulis baik puisi, cerpen, maupun novel. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tema pada cerita pendek yang berjudul Penulis Tua adalah tentang kehidupan dan kenangan.
2. Alur
Alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan–tahapan peristiwa sehingga menjalin sebuah cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita (Siswanto, wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra). Berdasarkan uraian di atas, maka alur cerita dalam cerpen Penulis Tua Karya Haryo Pamungks adalah alur campuran (maju-mundur).
Cerpen Penulis Tua dibangun dengan alur campuran. Gambaran alur dalam cerpen yaitu tokoh kakek selalu menginggat kenangan masa lalu nya dan membandingkan dengan kehidupan sekarang. Hal tersebut tampak pada kutipan:
“Kenang-kenangan masa lalu mirip potongan puzzle yang mulai terbentuk satu per satu ketika merenung. Kenangan sewaktu muda bersama almarhumah istriku, atau soal lika-liku kehidupan yang pernah kujalani”.
“Barangkali inilah fase paling menarik dalam hidup mengenang masa lalu”.
Dan terlihat pula pada kutipan :
“aku membayangkan, apakah anak kecil sekarang masih merasakan betapa menyenangkannya bermain di sungai yang jernih”.
3. Tokoh dan Penokohan.
Tokoh adalah sosok atau pelaku yang mengambil peran dalam sebuah karya sastra. Bentuk penokohan yang paling sederhana di dalam cerpen adalah pemberian nama. Selain pemberian nama penokohan juga dapat menggunakan dengan kata ganti orang, tergantung pengarang menyikapi sudut pandangnya. Berikut adalah tokoh dan penokohan yang ada pada sinopsis cerpen Penulis Tua.
Deskripsi tokoh-tokoh dalam cerpen Penulis Tua karya Haryo Pamungkas menampilkan tokoh utama yaitu:Kakek, dan kemudian berkembang dengan tokoh Alenia.
a. Kakek
Dalam cerpen “Penulis Tua” tokoh kakek bersifat penyayang.Terbukti pada kutipan :
“Supaya Alenia bisa gambar langit yang indah, Sayang.”
“Aku membelai kepalanya, dan hanya bisa tersenyum”.
b. Alenia
Tokoh Alenia di sini sebagai cucu kakek memiliki sifat periang terbukti pada kutipan :
“Ini gambar Alenia? Bagusya…” Gadis kecil itu hanya meringis, tersipu malu.
“Alenia coba menggambar kota dan gedung, Kek. Ini kota Alenia,” masih dengan meringis Alenia menjawab pertanyaanku.
3. Latar atau Setting
Latar atau setting adalah suatu tempat atau kejadian mengenai suatu peristiwa dalam sebuah cerita. Pada sinopsis cerpen Kematian Terindah terdapat beberapa latar atau setting, diantaranya adalah:
a.Latar Tempat
Menggambarkan lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah cerita. Dalam cerpen Kematian Terindah terdapat beberapa latar tempat diantaranya adalah sebagai berikut.
1.Rumah,terbukti pada kutipan:
“Ia menghambur ke dalam kamarnya dan mengambil telepon genggam”.
2.Taman,pada kutipan:
“kisah-kisah romansa yang mulai bersemi di taman-taman”.
3. Dekat Alun-alun,pada kutipan:
“Taman di dekat alun-alun, Jembatan Kembar yang menghadirkan senja menawan”.
4.Jembatan Kembar,pada kutipan:
“Jembatan Kembar yang menghadlrkan senja menawan”.
b.Latar Waktu
Latar waktu adalah menggambarkan kapan sebuah peristiwa itu terjadi. Di dalam cerpen Kematian Terindah sedikitnya terdapat tiga latar waktu, yaitu:
1.Pagi hari,terbukti pada kutipan:
“Desa-desa yang masih dibentangi sawah-sawah hijau beserta petani-petani yang mulai sibuk selepas subuh”.
2.Sore hari,terbukti pada kutipan :
“Kebiasaan baruku tiga tahun ini, setiap sore, sebelum senja”.
“Kakek, kenapa setiap sore selalu ke sini?” tanya cucuku, Alenia.
“ketika aku dan almarhumah istriku memandangi langit setiap sore di tepi Jembatan Kembar ini”.
c. Latar Suasana
Latar suasana adalah menggambarkan suasana atau budaya yang melatarbelakangi terjadinya adegan atau suatu peristiwa. Pada cerpen Kematian Terindah terdapat beberapa latar suasana diantaranya adalah:
a.Sunyi.
“Lamunanku buyar ketikamendengar suara manis dari cucuku Alenia”.
b. Ramai.
“Deru klakson keluar dari begitu banyak kendaraan”.
c. Gaduh
“Umpatan,sumpah serapah keluar dari bibir-bibir yang putus asa”.
4. Sudut pandang
Sudut pandang adalah cara yang digunakan oleh pengarang sebagai sarana untuk menjadikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca.
Berdasarkan uraian di atas, dapat di katakan bahwa dalam sinopsis cerita pendek Penulis Tua, penulis menggunakan sudut pandang orang pertama.
5. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan dalam cerpen Matinya Seorang Demonstran adalah bahasa indonesia yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan tentunya mudah diterima bagi pembaca.
6. Amanat
Amanat yang terkandung dalam cerpen Penulis Tua adalah sebagai berikut:
1.Jika hidup hanya dihabiskan di depan layar kotak yang bisa memuat segalanya tanpa kita mengetahui dunia luar kita tidak akan pernah tahu bagaimana indahnya mengenang masa lalu yang begitu menyenangkan pada usia senja.
2.Jangan terlalu bergantung pada gadget.
Kajian Semiotik Cerpen “Penulis Tua”karya Haryo Pamungkas:
1. ” Anak muda yang begitu bergairah”.
Makna dari kutipan tersebut anak muda yang memiliki semangat.
2. “Saling teguh kebenaran”.
Maksud dari kutipan tersebuat adalah kejujuran.
3. “yang memainkan biola dengan nada menyayat”.
Maksud dari yang memainkan biola dengan nada menyayat, yaitu biola yang dimainkan nadanya begitu indah sampai menggetarkan hati.
4. “Saling melontarkan rayuan gombal yang memusingkan kepala”.
Maksudnya adalah rayuan gombal yang membuat orang sampai kegirangan.
5. “Titik paling merah keemasan”.
Titik paling merah keemasan maksudnya adalah waktu yang ditunggu-tunggu.
6. “sumpah serapah”.
Maknanya adalah berbagai-bagai kata yang buruk,maki-makian disertai kutukan dan sebagainya.
SIMPULAN
Cerpen ini merupakan bacaan yang menarik bagi semua usia baik tua maupun muda. Melalui cerpen ini pengarang menitikberatkan inti cerita pada arti sebuah kehidupan di usia senja, tokoh utama "Kakek" lebih sering dimunculkan untuk menceritakan lika-liku kehidupannya dimasa lampau yang terkesan menyenangkan. Tokoh dalam cerpen tersebut hanya ada 3 yaitu Kakek, Alenia, dan Nenek yang sudah almarhumah.
Cerita pendek ini sangat direkomendasikan untuk berbagai kalangan khususnya para orng tua dan orang yang selalu mengandalkan ponselnya untuk membuat sebuah kenangan,karena dalam cerpen ini banyak mengandung moral.Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sebagai acuan kami untuk memperbaiki dalam penyusunan makalah selanjutnya, dan demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar