FORKLOR JAWA
Forklor Jawa merupakan kebudayaan Jawa yang tersebar secara turun temurun.Forklor Jawa meliputi berbagai hal seperti pengetahuan,asumsi,tingkah laku,etika,perasaan,kepercayaan,dan aspek praktek kehidupan lainnya.Istilah forklor masih asing di telinga orang Jawa.Sebaliknya jika mendengar kata budaya,mereka akan lebih paham .Karena orang Jawa kadang-kadang tidak sadar terhadap miliknya yang luhur.Orang Jawa sebagian juga berpikir bahwa forklor adalah kabar burung yang tidak tahu siapapembawanya,rumor,celoteh,yang sulit dipertanggungjawabkan.
Forklor Jawa merupakan ilmu yang luas.Semua hal yang berbau tradisi masuk dalam pembahasan forklor.Forklor Jawa berkembang sejalan dengan perkembangan orang Jawa.Pada perkembangannya banyak juga yang tidak mempercayai adanya forklor Jawa ini karena dianggap hanya sebagai sesuatu yang tidak jelas maksud dan tujuannya.
Di sini saya akan membahas mengenai forklor Jawa yang masih dipercayai masyarakat,bahkan oleh sebagian orang digunakan sebagai patokan dalam melakukan sesuatu.Baik dalam bertindak,beretika,dan kepercayaan yang mendarah daging.Semuanya diatur oleh “katanya”.Jadi biasanya yang banyak mempraktekan forklor Jawa ini kebanyakan dari orang-orang tua yang sebenarnya banyak dari mereka yang tidak tau maksud dari apa yang mereka katakan.Jadi saya akan memberikan contoh-contoh forklor Jawa yang masih berkembang di daerah saya tepatnya di Kediri Jawa timur:
1.Pernikahan
Pernikahan di Jawa biasanya masih mempercayai mitos-mitos yang ada di masyarakat.Pasalnya, jika tanggal yang dipilih atau mitos lainnya tidak dilakukan maka kepercayaan orang Jawa biasanya pernikahan tidak akan langgeng atu akan bermasalah.Berikut beberapa mitos yang berkembang dalam masyarakat:
a.Tidakboleh menikah di bulan Suro
Bulan ini akan dihindari karena dipercaya sebagai bulan keramat. Konon katanya Nyai Roro Kidul tengah menggelar hajatan sehingga masyarakat dilarang menyelenggarakan pesta jika tidak ingin mendapatkansial.
b.Tidak boleh menikahkan anak pertama dengan anak ketiga atau biasadisebut Jilu(Siji karo telu).
Jadi mitosnya jika anak pertama menikah dengan anak ketiga nantinya akan menimbulkan kesialan seperti tidak akur,bercerai,hingga ditinggal mati.
c. Weton Jodoh
Biasanya wetonmu dan pasangan akan dihitung dan dicocokan.Jika dinilai tidak cocok jika menikah,terpaksa dibatalkan jika ingin didatangi kesialan.
2. Etika
Jadi dalam masyarakat Jawa etika sangatlah dijunjung tinggi.Jadi dalammelakukan hal terkadang mengikuti mitos orang tua padajaman dahulu.Berikut beberapa mitos nya:
a.Anak gadis dilarang dduduk didepan pintu.
Menurut budaya Jawa,anak gadis yang duduk di pintu sangatlah tidak sopan.Beberapa sampai percaya jika perilaku ini bisa membuatnya jauh dari jodoh.
b.Makan di depan rumah.
Biasanya doipercaya jika makan di depan rumah bisa mengurangi rezeki atau menyebabkan kesialan ,namun di luar mitos yang ada, makan di depan rumah dianggap tidak begitu sopan.
c.Nyapu tidak bersih,siap-siap dapat suami yang brewokan.
Biasanya jika kita menyapu tidak bersih nantinya diancam jika menikah suaminya bakal brewokan.Mitos ini sering terdengar namun sudah mulai pudar.
d.Makan sambil tiduran akan menjadi ular.
Mitos orang dulu jika makan sambil tiduran bisa menjadi ular.Alasan yang tidak masuk akal.Alasansebenarnya bahwa makan sambil tidurtidak baik untuk masalah pencernaan.Noitos ini berkembang untuk menakuti orang jaman dahulu.h
d.Bersiul di malam hari.
Orang tua jaman dahulu percaya jika bersiul di malam hari mengundang mahluk halus yang menyebablan gangguan mistis yang datang ke rumah.
e.Tidak keluar rumah saat maghrib.
Mitos ini biasanya disangkutkan dengan wewe gombel,jika keluar rumah saat maghrib konon katanya nanti diculik wewe gombel, mitos ini bertujuan agar anank-anak tidak keluar saat maghrib tiba,sebab saat maghrib waktunya beribadah.
f.Makan harus dihabiskan.nanti ayamnya mati.
Biasanya mitos ini ditunjukan untuk anak yang susah makan dan tidak maumenghabiskan makanannya.Sebab jaman dahulu hampir semua keluarga mempunyai ayam.
g.Duduk diatas bantal bisa bisulan.
orang Jawa identik dengan lesehan.Dari kebiasaan inilah,anak-anak menggunakan bantal tidur untuk alas tempat duduk.Mitos ini berkembang untukmengajarkan bahwa tidak baik benda untuk kepala digunakan untuk alas duduk.
3.Tradisi/Budaya
Indonesia bisa disebut sebagai gudangnya tradisi.Ini tidak lepas dari banyaknya suku yang mendalami negeri ini.Setiap suku mempunyai tradisi masing-masing.Salah satu suku terbesar di Indonesia adalah suku Jawa.Sebagai suku yang sangat besar,tentu saja suku Jawa juga memiliki kebudayaan yang besar,digunakan turun-temurun,dan masih ditemukan hingga sekarang.Berikut ini tradisi yang masih ada sampai sekarang yang masih dilestarikan atau masih dipercaya sampai sekarang:
a.Slametan
Slametan adalah suatu bentuk acara syukuran dengan mengundamng beberapa kerbat dan tetangga.Secara tradisional acara syukuran dimulai dengan doa bersama, dengan duduk bersila di atas tikar melingkar nasi.Slametan dilakukan untuk merayakan hampir semua kejadian termasuk kelahiran,kematian,pernikahan,pindah rumah,dan sebagainya.
b.Kenduri
Kenduri adalah jamuan makan untuk memperingati peristiwa,meminta berkah,dan sebagainya.Kenduri merupakan acara berkumpul yang umumnya dilakukan oleh laki-laki,dengan tujuan meminta kelancaran atas sesuatu yang di hajatkan dari orag yang punya hajat.
c.Baritan
Tradisi baritan adalah sebuah upacara adat yang berkaitan dengan kepercayaan masyarakat.Biasanya berisi ritual keagamaan,yang biasanya dilakukan oleh komponen masyarakat,tujuananya agar musibah,wabah penyakit dan bala-bencana tidak terjadi di kampung mereka.Ritual ini biasanya dilakukan di jalan dengan masing-masing keluarga membawa berkat atau makanan yang di buat dari daun pisang dan pelaksanaanya biasanaya pada bulan syuro.
- Nama : Putri Buana Dewi
- NIM : 1888201062
- Kelas : PBI 3B
- Matkul. : Sastra Daerah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar